Kamis, 06 April 2017

Resume Jurnal

Judul Jurnal : Developing a Culturally-Relevant Public Relations Theory for Indonesia
Judul : Malaysian Journal of Communication
Tahun : 2017
Penulis : Rachmat Kriyantono, Bernard Mckenna
Reviwer : Renitha Arma Sari

Tulisan ini berisi review saya terhadap jurnal yang berjudul Developing a Culturally-Relevant Public Relations Theory for Indonesia. Jurnal yang ditulis oleh Rachmat Kriyantono dan Bernard Mckenna ini membahas tentang bagaimana public relations dilihat dari perspektif Indonesia. Selama ini, teori yang digunakan lebih banyak berasal dari teori-teori barat, yang beberapa diantaranya apabila diaplikasikan di Indonesia menghasilkan hasil yang berbeda, karena adanya perbedaan sistem sosial dan latar belakang filosofis, sedangkan tidak ada teori yang datang dari perspektif Indonesia karena kurangnya eksplorasi kearifan lokal yang menjadi dasar untuk membangun teori yang relevan dengan konteks Indonesia.  Jurnal ini bertujuan untuk merangsang perkembangan teori public relations dengan mengadopsi kearifan lokal Indonesia, kolaborasi teoritis Indonesia-Barat, dan refleksi kritis pada teori Barat.
1. Dominasi Perspektif Barat
Dalam jurnal ini disebutkan beberapa penelitian, seperti penelitian dari Dissayanake (1998) yang mengungkapkan bahwa 71 persen bahan pengajaran komunikasi yang digunakan di Asia Timur berasal dari Amerika, sedangkan di Asia Selatan persentasi yang lebih tinggi ditemukan, yakni 78 persen. Selain itu, tidak ada ilmuwan Asia yang berada di daftar ketika Rogers (1997) menulis sejarah studi komunikasi, semua berasal dari Amerika Serikat dan Eropa (paragraf 4, halaman 2).
Dari pernyataan tersebut bisa dikatakan bahwa teori untuk komunikasi yang berasal dari perspektif Asia jarang digunakan atau bahkan tidak digunakan, sama halnya dengan public relation, namun seperti yang tertulis dalam jurnal ini, sudah ada beberapa negara Asia yang menciptakan teori dengan perspektif mereka sendiri.Ayish (2003); Dissayanake (2003); Gunaratne (2009); Raharjo (2013), telah menemukan bahwa beberapa negara Asia telah menciptakan teori-teori komunikasi dari perspektif mereka sendiri, seperti Teori Komunikasi Cina, Teori Komunikasi India, Chinese Harmony Theory, Teori Komunikasi Konghucu, Teori Kuuki Jepang, dan Teori Komunikasi Tao (paragraf 2, halaman 3).
Bagaimana dengan Indonesia? Meskipun sama-sama berasal dari Asia, Indonesia sama sekali tidak mempunyai teori yang berasal dari persektif mereka sendiri, dalam jurnal ini juga disebutkan mengapa teori-teori barat dapat menjamur di Indonesia, yakni, keterlambatan pendidikan pribumi Indonesia karena penjajahan selama berabad-abad (sekitar 350 tahun) telah memberikan pengaruh kolonisasi yang mendalam. Kedua, sistem otoriter politik di bawah rezim pertama Presiden Soekarno (1945-1966) dan rezim kedua Presiden Soeharto (1966-1998) menahan kebebasan berbicara. Ketiga, sedikitnya studi publikasi public relations internasional dari perspektif Indonesia, sehingga tidak ada dasar umum. Keempat, karena bahasa Inggris adalah bahasa yang dominan dari penelitian komunikasi, orientasi Anglophone telah mendominasi penelitian, dan yang terakhir, banyaknya sarjana Indonesia telah belajar di negara-negara Barat, seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis atau Jerman mereka telah dilantik menjadi perspektif Barat (paragraf 1, halaman 5).
Point terakhir dapat ditemukan dengan mudah di universitas-universitas di Indonesia. Sarjana-sarjana Indonesia yang belajar di luar negeri, kembali ke tanah air dengan membawa perspektif Barat, hal ini kemudian diajarkan kembali ke mahasiswa-mahasiswa mereka, terus seperti itu sehingga menimbulkan menjamurnya teori Barat di Indonesia. Teori-teori yang diajarkan di kelas teori komunikasi maupun public relations lebih banyak mengajarkan teori Barat, sangat jarang teori dengan perspektif Asia disebutkan, sehingga secara tidak langsung mahasiswa menganggap bahwa teori Barat saja cukup untuk mempelajari komunikasi.
2. Hasil dan Diskusi
Dalam jurnal ini dibahas bahwa mengekplorasi kearifan lokal menjadi salah satu dasar untuk membangun sebuah teori, di Indonesia sendiri kearifan lokal adalah panduan dalam berkomunikasi dan berinteraksi di kehidupan sosial, sehingga dalam jurnal ini terdapat tema-tema yang muncul dari kearifan lokal tersebut yang harus dipromosikan untuk mengembangkan teori public relations yang sesuai dengan konteks budaya Indonesia.
a. Musyawarah mufakat untuk membuat keputusan di Indonesia
Kearifan lokal ini konsisten dengan two-way symmetric model, yakni seperti yang dijelaskan di excellent theory, fungsi komunikasi sebagai alat negosiasi untuk menciptakan solusi yang pas bagi satu sama lain, dalam musyawarah mufakat keputusan dibuat dengan diskusi.
b. Menjaga hubungan timbal balik yang didasarkan pada harmoni dalam sistem
Sebagai bagian dari sistem sosial, proses public relations harus mengarahkan organisasi untuk mencapai harmoni dalam sistem di mana ia beroperasi Organisasi harus positif dalam sikapnya terhadap masyarakat, termasuk pesaing dan kelompok penekan terlepas dari apakah mereka mendukung atau menentang organisasi. Mereka harus dianggap sebagai teman dan mitra.
c. Perspektif Indonesia untuk Deklarasi Prinsip (Katakan Kebenaran)
Pentingnya mengatakan yang sebenarnya direpresentasikan dalam jeung leweh mah memperbaiki waleh (lebih baik untuk mengatakan sesuatu terus terang daripada menjaga kata karena tidak cukup berani untuk memberitahu). Public relations tidak perlu takut untuk dipecat oleh perusahaan, jika organisasi melakukan perbuatan yang salah, maka public relations akan memberikan saran berdasarkan sikap ulah unggut kalinduan, ulah gedag kaanginan, yang berarti bahwa harus ada konsistensi dalam kebenaran dan kesesuaian antara batin-diri dan rasionalitas. Kuncinya adalah menggunakan pilihan kata yang tepat kepada organisasi dan publik tanpa harus mempermalukan keduanya.
d. Blusukan sebagai alat untuk berkomunikasi
Teori barat seperti halo effect dan primacy effect memiliki kesejajaran dengan keyakinan Indonesia. Halo effect yakni persepsi kita pada suatu objek dipengaruhi oleh kinerja objek tersebut sedangkan primacy effect adalah persepsi kita ditentukan dengan bagaimana kita melihat image pertama objek tersebut.
Tingkah laku karyawan suatu perusahaan berkontribusi dalam menciptakan image perusahaan terhadap masyarakat.
Sebagai fasilitator komunikasi, public relations dianggap terlibat dalam interaksi sehari-hari karyawan, berbicara dan mendengarkan keluhan atau pendapat. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka dua arah komunikasi internal yang mampu memberikan informasi tentang interaksi karyawan dengan publik. Interaksi karyawan dengan publik adalah berdasarkan konsep blusukan yakni komunikasi tatap muka langsung dengan publik. Komunikasi tersebut bertujuan untuk menghindari divergensi interpersonal, jadi komunikasi sambung roso akan muncul, di mana sambung roso berarti dari hati ke hati yang terdiri dari empati yang kuat. komunikasi Blusukan juga merupakan prinsip kebersamaan tanpa perbedaan Status (manunggaling kawula gusti). Dengan menggunakan blusukan, organisasi dapat menerapkan secara langsung ghetok tular (informasi dari mulut ke mulut) untuk mengurangi misperception.
3. Penutup
Secara umum jurnal yang ditulis oleh Kriyantono dan Mckenna ini dapat memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana komunikasi dapat dilihat dari perspektif Indonesia, tulisan ini juga dapat digunakan untuk merangsang terbentuknya teori public relations yang sesuai dengan konteks budaya Indonesia. Untuk memahami cara komunikasi yang sesuai dengan konteks budaya Indonesia, ada baiknya apabila penulis membuat perbandingan dengan budaya Indonesia yang lainnya, karena sama halnya dengan teori Barat yang dapat menjadi berbeda apabila diaplikasikan di Indonesia, komunikasi dengan konteks budaya Jawa dapat menjadi berbeda apabila diaplikasikan dalam konteks budaya Indonesia yang lainnya.








Daftar Pustaka
Kriyantono, R. & Mckenna, B. (2017). Developing a culturally-relevant public relations theory for indonesia. Jurnal Komunikasi Malaysian Journal of Communication, 33(1), 1-16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar